kita bisa milih dan boleh tidak, memilih adala hak. dan sebagai warga negara
"Putusan Majelis Ulama Indonesia mengharamkan golongan putih atau golput jadi kontroversi. Meski mengakui fatwa MUI merupakan dukungan kepada partai dan meningkatkan partisipasi politik, Politisi PDIP, Gayus Lumbuun mengatakan ada syaratnya.
MUI memutuskan dalam Musyawarah Ijtima Ulama Indonesia di Padangpanjang, Sumater Barat bahwa wajib hukumnya memilih pemimpin yang baik berdasarkan ukuran-ukuran Islam. Jika ada calon legislator atau calon presiden yang sesuai ukuran Islam namun tidak dipilih, maka perbuatan itu dikategorikan haram."
MUI memutuskan dalam Musyawarah Ijtima Ulama Indonesia di Padangpanjang, Sumater Barat bahwa wajib hukumnya memilih pemimpin yang baik berdasarkan ukuran-ukuran Islam. Jika ada calon legislator atau calon presiden yang sesuai ukuran Islam namun tidak dipilih, maka perbuatan itu dikategorikan haram."
putusan MUI pun bukan sebagai tolak ukur yang berarti ketika kita dihadapkan pada sikap, ketika kita memandang memilih adalah tidak penting ya kita cukup stay dirumah dah melihat hasil nya. tapi jika kita ikut mensukseskan pemilu legislatif tahun 2009 ini ya datang lah ke TPS untuk mencontreng. saya kira cukup simple, dan tak perlu di ribut kan.
sistem pilihan tanpa nomor urut memberikan peluang untuk adil dan merata, dimana setiap orang punya hak yang sama untuk dipilih tanpa harus menunggu no urut satu yang lolos kuota. terlebih lagi calon2 legislatif yang lebih menyebar sekarang tidak menutup kemungkinan, saudara, teangga dan kerabat yang nyalon.
dengan dekat nya antara legislatif dengan konstituennya maka yang diharapkan adalah para pembuat kebujakan akan lebih memperhatikan minimal lingkungannya untuk dibawa ke arah yang lebih baik untuk kemaslahatan bersama.
so ga usah pusing pusing untuk menentukan sikap anda .. memilih dan tidak memilih, karena pilihan selalu dekat dengan kita dan setiap saat pun kita kita dihadapkan dengan pilihan, memilih atau tidak.
Posting Komentar